Polisi mulai menyelidiki saksi-saksi dalam masalah penghilangan nyawa Eka Mayasari, 27 tahun, alumnus Universitas Gadjah Mada, Senin, 4 Mei 2015. Mereka artinya saudara korban, tetangga, & orang yang dekat pada sekitar kos di Jalan Janti 62 Karang Jambe, Banguntapan, Bantul.
"Kami mulai mengusut saksi-saksi," celoteh kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bantul, Ajun Komisaris Kasim akbar Bantilan, Senin, 4 Mei 2015.
Maya, panggilan akrab korban, ditemukan bersimbah darah & tidak bernyawa dalam Sabtu petang, 2 Mei 2015. Maya, alumnus D3 Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, berjualan kuliner dan minuman ala angkringan di tempat kos yang berukuran sekitar 5 x 3 meter itu. Garis polisi masih dipasang & kunci kios juga dibawa sang polisi.
Selain memeriksa saksi-saksi di markas Kepolisian Resor Bantul, penyidik mencari fakta dari banyak sekali pihak pada sekitar lokasi peristiwa. Polisi pun mencari kamera tersembunyi yang ada sekitar lokasi.
Polisi masih menunggu output visum et repertum & otopsi dari tempat tinggal Sakit Umum Pusat Sardjito Yogyakarta. Mayat korban sebelum dikuburkan sudah diotopsi pada Minggu, 3 Mei 2015.
Juru bicara Sardjito, Heru Tresno Nugroho, mengungkapkan hasil otopsi korban sudah ada. Pihak rumah sakit usai mengotopsi jenazah korban pribadi menghasilkan resume. "sudah, sudah kami serahkan selesainya membuat resume output otopsi," ungkap Heru.
Heru tidak mau menyampaikan output otopsi sang dokter forensik. Karena, kewenangannya terdapat pada pihak kepolisian.
"Kami mulai mengusut saksi-saksi," celoteh kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bantul, Ajun Komisaris Kasim akbar Bantilan, Senin, 4 Mei 2015.
Maya, panggilan akrab korban, ditemukan bersimbah darah & tidak bernyawa dalam Sabtu petang, 2 Mei 2015. Maya, alumnus D3 Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, berjualan kuliner dan minuman ala angkringan di tempat kos yang berukuran sekitar 5 x 3 meter itu. Garis polisi masih dipasang & kunci kios juga dibawa sang polisi.
Selain memeriksa saksi-saksi di markas Kepolisian Resor Bantul, penyidik mencari fakta dari banyak sekali pihak pada sekitar lokasi peristiwa. Polisi pun mencari kamera tersembunyi yang ada sekitar lokasi.
Polisi masih menunggu output visum et repertum & otopsi dari tempat tinggal Sakit Umum Pusat Sardjito Yogyakarta. Mayat korban sebelum dikuburkan sudah diotopsi pada Minggu, 3 Mei 2015.
Juru bicara Sardjito, Heru Tresno Nugroho, mengungkapkan hasil otopsi korban sudah ada. Pihak rumah sakit usai mengotopsi jenazah korban pribadi menghasilkan resume. "sudah, sudah kami serahkan selesainya membuat resume output otopsi," ungkap Heru.
Heru tidak mau menyampaikan output otopsi sang dokter forensik. Karena, kewenangannya terdapat pada pihak kepolisian.
0 comments:
Post a Comment