Jakarta - pada mata publik, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tampak sangat garang, terutama terkait anggaran. Beliau mengungkap beberapa hal ganjil di APBD dan bermusuhan dengan DPRD. Mengapa beliau berani? Benarkah dia dibackup Presiden joko widodo?
"Kenapa aku begitu berani buat melawan permainan pokir (pokok pikiran) anggaran DPRD DKI seperti ini adalah kentara ada beking presiden. Presiden yang perintah sebab dia juga udah kesel juga dulu kan," ujar Ahok di PP Muhammadiyah, Jl Menteng Raya No 62, Jakpus, Minggu (12/4/2015).
"kalau dulu kan (joko widodo) belum jadi presiden. Sekarang kan udah jadi presiden. Beliau perintahkan, ya saya kerjain," imbuh Ahok. Tak disebutkan, perintah untuk apa dan dalam konteks apa.
Kisruh dengan DPRD terkait aturan memunculkan perihal hak menyatakan pendapat (HMP). Ahok menjelaskan, jokowi memahami bahwa ujung HMP artinya pemecatan Ahok sebagai gubernur. Dia mengaku tidak risau. "jika akan dipecat, aku ngelamar ke Presiden jadi kabulog," omong mantan politikus Golkar dan Gerindra ini.
Dari Ahok, jika dirinya dipercaya bersalah sang DPRD, Presiden tidak bisa apa-apa. Lagipula, Presiden berasal dari PDIP, sedangkan Ahok bukan. Presiden pula tidak dapat apa-apa apabila usulan pemecatan Ahok hingga ke tangan Mahkamah Agung.
"Presiden harus indikasi tangan (surat pemecatan). Jadi bila terdapat beking Presiden pula sama aja," celoteh pria berkacamata ini.
Mengenai planning mediasi dengan DPRD dan Presiden, Ahok menyebut masalh itu bukan mediasi. "Hanya pertemuan dengan Presiden, Pak Pras (ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi), & semua temen. Mau ketemu aja," jelasnya.
Ahok menyatakan, sejauh ini komunikasi dirinya dengan joko widodo cukup baik. Ia jua menyebut hubungan dirinya dengan ketua DPRD sangat baik. menurut Ahok, pertemuan dengan siapapun bisa saja dilakukan, tapi ada syarat.
"dari jangan minta aku masukin pokir (pokok pikiran) aja. Yang lain mah baik-baik aja," tutup mantan Bupati Belitung Timur ini.
Ahok hadir di PP Muhammadiyah dalam rangka diskusi soal pilkada pribadi. Hadir dalam acara itu, koordinator ICW Ade Irawan, Wali Kota Cilegon Imam Aryadi, & Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak.Jakarta - pada mata publik, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tampak sangat garang, terutama terkait anggaran. Beliau mengungkap beberapa hal ganjil di APBD dan bermusuhan dengan DPRD. Mengapa beliau berani? Benarkah dia dibackup Presiden joko widodo?
"Kenapa aku begitu berani buat melawan permainan pokir (pokok pikiran) anggaran DPRD DKI seperti ini adalah kentara ada beking presiden. Presiden yang perintah sebab dia juga udah kesel juga dulu kan," ujar Ahok di PP Muhammadiyah, Jl Menteng Raya No 62, Jakpus, Minggu (12/4/2015).
"kalau dulu kan (joko widodo) belum jadi presiden. Sekarang kan udah jadi presiden. Beliau perintahkan, ya saya kerjain," imbuh Ahok. Tak disebutkan, perintah untuk apa dan dalam konteks apa.
Kisruh dengan DPRD terkait aturan memunculkan perihal hak menyatakan pendapat (HMP). Ahok menjelaskan, jokowi memahami bahwa ujung HMP artinya pemecatan Ahok sebagai gubernur. Dia mengaku tidak risau. "jika akan dipecat, aku ngelamar ke Presiden jadi kabulog," omong mantan politikus Golkar dan Gerindra ini.
Dari Ahok, jika dirinya dipercaya bersalah sang DPRD, Presiden tidak bisa apa-apa. Lagipula, Presiden berasal dari PDIP, sedangkan Ahok bukan. Presiden pula tidak dapat apa-apa apabila usulan pemecatan Ahok hingga ke tangan Mahkamah Agung.
"Presiden harus indikasi tangan (surat pemecatan). Jadi bila terdapat beking Presiden pula sama aja," celoteh pria berkacamata ini.
Mengenai planning mediasi dengan DPRD dan Presiden, Ahok menyebut masalh itu bukan mediasi. "Hanya pertemuan dengan Presiden, Pak Pras (ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi), & semua temen. Mau ketemu aja," jelasnya.
Ahok menyatakan, sejauh ini komunikasi dirinya dengan joko widodo cukup baik. Ia jua menyebut hubungan dirinya dengan ketua DPRD sangat baik. menurut Ahok, pertemuan dengan siapapun bisa saja dilakukan, tapi ada syarat.
"dari jangan minta aku masukin pokir (pokok pikiran) aja. Yang lain mah baik-baik aja," tutup mantan Bupati Belitung Timur ini.
Ahok hadir di PP Muhammadiyah dalam rangka diskusi soal pilkada pribadi. Hadir dalam acara itu, koordinator ICW Ade Irawan, Wali Kota Cilegon Imam Aryadi, & Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak.
Pengakuan Ahok berani lawan DPRD karna dibekengi Jokowi
Posted by Majalah Negeri on Sunday, April 12, 2015
![]() |
|
0 comments:
Post a Comment