Jakarta - Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan tinggi terus menelusuri kampus-kampus yang mengeluarkan ijazah bodong. Kampus yang diketahui mengeluarkan ijazah bodong akan diserahkan pada pihak kepolisian buat diproses hukum.
"aku lagi menelisik ke dalam ini, mana yang sekolah bener, mana yang tidak. Yang tidak aku akan serahkan ke Kepolisian atau Kejaksaan. Nantikan aku akan persilakan," kata Menteri Riset dan Teknologi & Pendidikan Tinggi M Nasir pada rumah jabatannya pada komplek Widya Chandra IV, Nomor 21, Jakarta Selatan, Jumat (22/lima/2015) malam.
Dia mengungkapkan sejak sidak ke dua universitas penerbit ijazah bodong dilakukannya, laporan soal kampus serupa terus diterimanya. Dia meminta waktu seminggu untuk pulang melakukan sidak ke beberapa universitas yang diduga mengeluarkan ijazah tak sesuai aturan itu.
"Besok aku akan lakukan lagi pada tempat lain. Saya akan lacak dimana-mana," sambungnya.
"Kayaknya dalam minggu ini (target penyelesaian penyidikan), mereka wajib mengecek. Dalam minggu ini, mulai Jum'at pengumpulan data ini, saya telepon ternyata oh ini kurang. Jadi Senin, Selasa, Rabu aku wajib mendapat kepastian," katanya
Menurutnya masalah ijazah bodong ini harus dituntaskan buat menyambut rakyat ekonomi Asean tahun depan. Bila mental generasi muda serba instan tanpa mau berusaha bertenaga, maka akan tergilas dengan kekuatan dari luar.
"Ini yang harus kita tegakkan. Jika ini terjadi, berarti ini membuat jatuhnya marwah bangsa Indonesia dalam kasus pendidikan tinggi. Ini akan menjatuhkan persaingan sdm pada tingkat global. Ini akan dihadapkan dalam MEA. Ini bahaya bagi saya. Khususnya di pendidikan tinggi. Kami harus berantas. Apapun resikonya," pungkas Natsir.
0 comments:
Post a Comment